RSUD Dr. Haryoto Lumajang

RSUD Dr. Haryoto Lumajang

Rabu, 14 Desember 2011

Pencegahan Penularan Infeksi Nosokomial dari Pasien ke Keluarga / Pengunjung di Rumah Sakit

Infeksi Nosokomial adalah salah satu infeksi yang diperoleh atau dialami oleh pasien selama dia dirawat di rumah sakit dan menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72 jam pasien berada di rumah sakit serta infeksi itu tidak ditemukan atau diderita pasien pada saat pasien masuk ke rumah sakit.
Infeksi nosokomial dapat menular melalui berbagai mekanisme diantaranya lewat interaksi langsung maupun tidak langsung antara petugas medis kepada pasien, pasien satu kepada pasien lain, maupun pasien kepada orang yang berkunjung (pembesuk / keluarga).


Jenis infeksi nosokomial yang sering terjadi menurut Tietjen dkk (2004) berdasarkan survey yang dilakukan yaitu:
  • Infeksi tempat pembedahan atau infeksi luka operasi
  • Infeksi Saluran kemih (ISK)
  • Febris puerperalis atau demam nifas merupakan infeksi yang muncul pascapersalinan pervaginam
  • Infeksi Saluran Cerna
  • Infeksi Saluran Napas Bawah
  • Bakteremia dan septicemia, yaitu infeksi siskemik yang terjadi akibat penyebaran bakteri atau produknya dari suatu focus infeksi kedalam peredaran darah


Faktor-faktor yang mempengaruhi proses infeksi menurut Darmadi (2008) adalah: petugas kesehatan, peralatan medis, lingkungan, makanan dan minuman, penderita lain, pengunjung atau keluarga.
1.   Petugas kesehatan
Petugas kesehatan khususnya perawat dapat menjadi sumber utama tertapar infeksi yang dapat menularkan berbagai kuman ke pasien maupun tempat lain karena perawat rata-rata setiap harinya 7-8 jam melakukan kontak langsung dengan pasien. Salah satu upaya dalam pencegahan infeksi nosokomial yang paling penting adalah perilaku cuci tangan karena tangan merupakan sumber penularan utama yang paling efisien untuk penularan infeksi nosokomial. Perilaku mencuci tangan perawat yang kurang adekuat akan memindahkan organisme – organisme bakteri pathogen secara langsung kepada hopes yang menyebabkan infeksi nosokomial di semua jenis lingkungan pasien.
2.   Lingkungan
Lingkungan rumah sakit yang tidak bersih juga bias menyebabkan infeksi nosokomial sebab mikroorganisme penyebab infeksi bias tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang tidak bersih.
3.   Peralatan medis
Peralatan medis yang dimaksud adalah alat yang digunakan melakukan tindakan keperawatan, misalnya jarum, kateter, kassa, instrument, dan sebagainya. Bila peralatan medis tidak dikelola kebersihan dan kesterilannya maka akan menyebabkan infeksi nosokomial.
4.   Makanan atau minuman
Hidangan yang disajikan setiap saat kepada penderita apakah sudah sesuai dengan standart kebersihan bahan yang layak untuk dikonsumsi bila tidak bersih itu juga akan menyebabkan infeksi terutama pada saluran pencernaan yang sedang mengalami iritasi.
5.   Penderita lain
Keberadaan penderita lain dalam satu kamar atau ruangan atau bangsal perawatan dapat merupakan sumber penularan.
6.   Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang didapat dari luar ke dalam lingkungan rumah sakit, atau sebaliknya, yang dapat ditularkan dari dalam rumah sakit ke luar rumah sakit.

Terdapat berbagai pencegahan yang perlu dilakukan untuk mencegah infeksi nosokomial diantaranya adalah mencuci tangan dengan benar untuk menjaga higiene (kebersihan) tangan. 

Mengapa Perlu Cuci Tangan?
Tangan mengandung 39.000—4.600.000 CFU/cm2 bakteri yang berpotensi menyebabkan penyakit menular.
Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang paling dasar dan utama untuk pencegahan penyakit.

Langkah Mencuci Tangan yang Benar 
Merujuk pada WHO (2005) ada 10 langkah mencuci tangan yang benar, yaitu:
  1. Basahi tangan dengan air
  2. Tuangkan sabun ke telapak tangan
  3. Ratakan sabun dengan kedua tangan sampai kedua telapak tangan terkena sabun
  4. Gosok punggung tangan kanan dengan tangan kiri sampai sela-sela jari kemudian bergantian tangan kiri
  5. Telapak tangan saling bersentuhan dengan jari yang disilangkan pada sela-sela jari
  6. Letakkan punggung jari pada telapak tangan satunya dengan posisi jari saling mengunci
  7. Menggosok ibu jari dengan menggenggam ibu jari kiri dengan tangan kanan lalu diputar begitu pula sebaliknya
  8. Menggosok jari-jari tangan kanan pada telapak tangan kiri untuk membersihkan kotoran kuku tangan kanan, begitu pula sebaliknya
  9. Bilas dengan air yang mengalir
  10. Pakai handuk kering dan bersih atau tissue sekali pakai untuk mengeringkan tangan